Performa Anak Ajaib Catur Fabiano Caruana
Anak ajaib yang memecahkan rekor untuk grandmaster catur termuda Amerika, Fabiano Caruana, telah mendaki gunung catur dan mencapai puncaknya. Grandmaster ini pernah menduduki peringkat kedua di dunia dan telah memenangkan banyak turnamen dalam kariernya. Pada tahun 2018, pemain Amerika itu menghadapi GM Magnus Carlsen di Kejuaraan Catur Dunia di London pada tahun 2018, kalah dalam babak playoff tiebreak. Ia juga merupakan juara catur AS empat kali (2016 dan 2022-24).
Caruana lahir pada tanggal 30 Juli 1992, di Miami, Florida. Pemahaman alaminya terhadap catur ditemukan pada usia lima tahun dalam program catur setelah sekolah ketika ia pindah ke New York. Pelatih catur pertamanya adalah Master Nasional Bruce Pandolfini, seorang penulis catur terkenal. Caruana kemudian dilatih oleh GM Miron Sher dan Alexander Chernin.
Ia menjadi master FIDE pada tahun 2002 dan master internasional pada tahun 2006. Setahun kemudian, pada usia 14 tahun, 11 bulan, dan 20 hari, Caruana menjadi grandmaster termuda di Amerika Serikat dan Italia. Tak lama setelah meraih gelar grandmaster, ia memenangkan Kejuaraan Catur Italia, menjadikannya juara Italia termuda yang pernah ada.
Masa Remaja
Grandmaster Italia ini mengawali tahun 2008 dengan memenangkan bagian Tata Steel Group C, yang membuatnya mendapat tempat di ajang Grup B tahun 2009. Caruana kemudian melakoni debutnya di Olimpiade pada tahun yang sama, mewakili Italia di papan atas Olimpiade Dresden. Setelah finis di peringkat 7,5/11, Caruana kemudian memenangkan Kejuaraan Italia lagi, dan meraih gelar juara berturut-turut. Ia mengakhiri tahun itu dengan masuk dalam 100 pemain terbaik dunia pada bulan Oktober dengan peringkat 2640.
Pada tahun 2009, Caruana memenangkan Tata Steel Group B setelah mengalahkan grandmaster Inggris Nigel Short di babak final. Setelah penampilan yang kuat di Kejuaraan Tim Rusia dan Piala Mitropa, Caruana dinominasikan untuk bermain di Piala Dunia 2009 di Khanty-Mansiysk, di mana ia mengalahkan GM Lazaro Bruzon, Leinier Dominguez, dan Evgeny Alexseev sebelum kalah dari GM Vugar Gashimov.
Setelah absen di Kejuaraan Catur Italia 2009 untuk bertanding di Piala Dunia FIDE, Caruana memenangkan ajang tersebut dua kali lagi pada tahun 2010 dan 2011, yang merupakan kemenangan keempat dan terakhirnya di Kejuaraan Italia. Pada akhir tahun 2011, peringkat Caruana melonjak di dunia, mencapai nomor 17 di peringkat langsung dan peringkat lebih dari 2700.
Naik ke 10 Besar Dunia
Pada tahun 2012, Caruana terus meningkat. Setelah seri di posisi kedua di bagian A Turnamen Tata Steel, Caruana terus melaju, menang pertama di Reykjavik Open, Turnamen Catur Sigeman and Co., dan Dortmund Sparkassen Chess Meeting. Di tahun yang sama, Caruana juga finis kedua di Tal Memorial dan Grand Slam Chess Final. Pada Januari 2013, Caruana menduduki peringkat kelima di peringkat dunia dengan rating 2781.
Caruana menghabiskan sebagian besar tahun 2013 untuk mencoba lolos ke turnamen Kandidat 2014 melalui Grand Prix FIDE. Setelah menempati posisi ketiga di Zug, kedua di Thessaloniki, dan memenangkan sirkuit di Paris, Caruana telah mengumpulkan 380 poin, nyaris lolos otomatis ke Kandidat.
Pada tahun 2014 Caruana finis kedua di Catur Shamkir dan Catur Norwegia, di belakang Carlsen di setiap pertandingan.
Dengan rating performa 3080, Caruana bisa dibilang memiliki performa turnamen terbaik dalam sejarah catur, mengalahkan Nakamura, GM Levon Aronian, GM Maxime Vachier-Lagrave (dua kali), GM Veselin Topalov (dua kali), dan yang paling menonjol, Juara Dunia Carlsen. Setiap pemain dalam sistem kompetisi round-robin ganda berada di peringkat sepuluh besar dunia sebelum turnamen, dan hasil akhir 8,5/10 membuat rating Caruana mencapai 2844, rating terbaik pribadinya. Pada akhir acara, Caruana menjadi pemain dengan rating tertinggi kedua di dunia, posisi yang sering dipegangnya sejak saat itu.